Los Angeles, CyberNews.
Tahukan anda, dalam tiga tahun ada satu juta dollar uang receh (koin) yang terlupakan oleh para penumpang pesawat terbang ketika mereka diperiksa di bandara. Anda pasti sudah terbiasa dengan pemeriksaan keamanan yang ketat, terutama di Amerika Serikat. Misalnya membuka jaket, melepas sepatu, mengeluarkan barang-barang kecil dari kantong, sebelum melewati pintu detektor. Namun para penumpang di Amerika Serikat kemudian lupa mengambil barang-barang mereka lagi, terutama uang receh.
Jumlah uang receh yang terlupakan oleh para penumpang di berbagai bandara AS lebih satu juta dolar selama tiga tahun terakhir. Badan Administrasi Transportasi Amerika Serikat atau TSA mengumpulkan dana tersebut sejak tahun 2004. Ketika itu pihak berwenang berhasil membujuk Kongres untuk menggunakan uang tersebut guna membiayai pengamanan bandar udara, meskipun sebenarnya para penumpang sudah membayar biaya tambahan keamanan yang diperlukan, sejak serangan 11 September. Tidak seorang pun di TSA yang tahu persis mengapa begitu banyak uang receh yang tidak diambil lagi oleh penumpang setelah mereka diperiksa. Kemungkinan adanya penumpang yang terburu-buru tidak melihat atau lupa, karena kebanyakan koin sen Amerika warnanya sama dengan kantong plastik yang digunakan. Teori lain mengatakan banyak penumpan asing sengaja meninggalkan receh itu, karena ketika kembali ke negara masing-masing nilainya sudah menurun, khususnya sejak dolar Amerika jatuh dibandingkan mata uang lain. Dan bandara yang paling banyak mendapatkan uang receh tertinggal itu adalah Bandara Internasional Los Angeles.
Sumber : Suara Merdeka.
Artikel tersebut dapat menjadi tinjauan terhadap keberadaan uang receh:
- Kurang pedulinya terhadap hal yang kecil ketika sudah mendapatkan hal yang besar. Saya pernah melakukan pembuktian ini dengan melakukan perjalanan pulang ke rumah dengan berjalan kaki dari Ciputat Tangerang Ke Cempaka Putih Jakarta Pusat serta ingin membuktikan kebenaran anggapan bahwa Jakarta itu gudangnya uang, ternyata menurut saya ada benarnya karena selama perjalanan saya banyak menemukan uang receh dengan total Rp.13.825 (Masih saya simpan sebagai kenang-kenangan). Ini membuktikan ketidak pedulian kita terhadap uang receh ketika kita mempunyai uang 100 ribu pasti tidak akan diperhatikan uang recehnya.
- Sesuatu yang kecil adalah awal dari sesuatu yang besar. Seorang customer saya (penjual krupuk, makaroni, emping dll) menjadi kaya/makmur (menurut ukuran saya) karena menjual makanan ringan seharga Rp 500 (warung pinggir jalan) yang sebenarnya adalah uang receh dan kurang diminati oleh orang-orang. Kalau kata dia, ini adalah bisnis uang receh (khan kerjanya mungutin uang receh)
- Hal yang kecil pasti kurang mendapatkan perhatian dari Penguasa. Buktinya adalah untuk menukarkan uang receh ke Bank-Bank termasuk Bank Indonesia saja langsung ditolak padahal uang receh itu ada Undang-undangnya dan yang mengeluarkan Bank Indonesia. Kalaupun ada , bank minta potongan 10% coba anda bayangkan sudah carinya susah masih dipotong. Jadi tidak heran banyak customer saya mempunyai uang receh bisa dalam ukuran satu kamar tidur (2x3 m). Luar biasa.
- Sikecil selalu dimanfaatkan oleh yang besar. Buktinya ketika penguasa kepepet dan punya kepentingan pasti akan memanfaatkan yang kecil seperti kita tidak punya uang buat beli rokok pasti mau ga mau ambil uang receh dech dari celengan. Alasannya adalah mulut bisa asem nih. Mudah-mudahan artikel ini bisa jadi perenungan buat kita dan selalu ingat yang kecil karena kecil dan besar itu sama-sama indahnya.
0 komentar:
Post a Comment