Sep 26, 2009

Armada Uzur tetap “Mabur”

Akhirnya….. per Juli 2009, Uni Eropa telah mencabut larangan terbang bagi maskapai Indonesia, sehingga Garuda Indonesia dan yang lain, sekarang sudah bisa terbang lagi ke Eropa. Tapi hendaknya, kejadian ini harus dijadikan sebagai bahan intropeksi diri, suatu kritik yang membangun serta sebagai bahan pelajaran berharga bagi kita. Pada dasarnya, kepatuhan dan keseriusan operator akan keamanan dan keselamatan penerbangan, menunjukkan seberapa besar tingkat kepedulian, tanggung jawab dan perlindungan yang diberikan operator penerbangan pada pengguna jasa angkutan udara. Sebenarnya, apanya yang salah sih? Umumnya reliability pesawat sangat berkaitan dengan performance dari pesawat itu sendiri dan tingkat perawatan yang dilakukan agar suatu pesawat dianggap laik terbang. Tapi daripada kita bicara yang njlimet dan bikin kepala pusing, mending kita langsung bicara yang simpel-simpel dan jelas-jelas terlihat di mata aja. Sebenarnya usia armada pesawat yang beroperasi di Indonesia berapa?
Berdasarkan data airfleets.net (updated Oktober 2009), rata-rata umur armada yang beroperasi di Indonesia adalah 15,9 tahun. Bandingkan dengan armada Singapore Airline yang usia armadanya pada kisaran 6 tahun. Rata-rata umur armada dunia umumnya antara 10-12 tahun. Berarti usia armada kita sudah diatas rata-rata industri.
So… siapkah anda terbang dengan jantung yang terus berdebar-debar?
Tapi anehnya data tersebut menunjukkan bahwa, Garuda, Lion dan Mandala yang rata-rata usia armadanya jauh lebih muda, kenapa justru beberapa kali mengalami kecelakaan. Berarti dapat disimpulkan bahwa, usia armada yang lebih muda ternyata juga tidak menjamin suatu penerbangan terbebas dari kecelakaan. Jadi, kalau bukan faktor pesawatnya, apakah berarti faktor manusianya? Ups, tunggu dulu, sebelum mengambil kesimpulan, mari kita simak dulu tabel berikut :

Ranking 10 Besar tingkat insiden kecelakaan pesawat di Dunia.















Berdasarkan data tersebut, Indonesia berada pada posisi 7 negara yang terbanyak mengalami kecelakaan dengan total terjadinya kecelakaan sebanyak 10 kali. Diatas Indonesia ada Taiwan, Cina, Perancis, Brasil, India dan yang tertinggi Amerika Serikat. Loh… si pembuat pesawat malah paling banyak kecelakaannya? Perancis salah satu anggota Uni Eropa yang waktu lalu meng”embargo” penerbangan kita, malah bertengger di urutan ke-4 (empat).
Teubaliik…… dunia memang semakin nggak jelas. Kita serahkan aja semua pada yang diatas. Mudah-mudahan dunia nggak semakin “ngawur”, seperti armada kita yang kebanyakan umurnya sudah “uzur”, tapi dibiarkan pada “mabur”. Betul nggak Broer……

0 komentar:

Post a Comment

All_about_indonesia
Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Affiliate Network Reviews